Hidroponik sistem aeroponik merupakan sistem dengan mekanisme kabut menyembur dari lubang-lubang yang terdapat di saluran nutrisi membasahi akar tanaman. Saat itulah nutrisi diserap tanaman. Seperti pada gambar di bawah ini (Sumber: Dok.Google):
Ketika pompa dinyalakan, larutan nutrisi mengalir menuju saluran penyembur kabut yang berada di dalam bak penampungan nutrisi. Di atasnya terdapat tanaman dengan akar menggantung.
Kabut yang tidak terserap akar, akan jatuh ke dalam bak penampungan. Larutan nutrisi yang berada dalam bak kemudian dialirkan kembali dalam tangki penampungan nutrisi untuk kembali dialirkan.
Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat instalasi hidroponik sistem aeroponik antara lain:
- Sterofoam
- Pompa
- Sprayer Aeroponik
- Pipa PVC
- Wadah Larutan Nutrisi (toren air atau bak nutrisi)
Komoditas yang sering ditanam dalam instalasi sistem aeroponik adalah: caisim, selada, sawi, pakcoi, bayam, dan kangkung.
Kelebihan sistem ini adalah tanaman mendapat pasokan air, oksigen, dan nutrisi secara berkala. Lebih menghemat air dan nutrisi. Tanaman lebih mudah menyerap nutrisi karena berukuran molekul kecil.
Kekurangan sistem aeroponik yakni investasi mahal dan sangat tergantung listrik. Sprayer tempat larutan menyemburkan kabut kerap macet karena tersangkut butiran-butiran pupuk yang kurang tercampur dengan baik.
Sumber Informasi:
- Trubus Edisi 535
- My Trubus
- Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm
Sumber Informasi:
- Trubus Edisi 535
- My Trubus
- Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm
0 komentar:
Posting Komentar